TEKNIK SIPIL UMM
Jurusan Teknik Sipil berdiri 1981 dan telah meluluskan lebih dari 2500 Sarjana Teknik Sipil yang berkarier sebagai Pegawai Pemerintah dan Swasta, Pengusaha Kontraktor dan Konsultan, Akademisi. Jurusan dikelola oleh 23 Dosen yang bergelar Doktor dan Magister. Jumlah mahasiswa aktif kurang lebih 500 mahasiswa.
Lulusan
dibekali dengan ketrampilan dan keahlian bidang teknik sipil antara lain
bangunan Gedung, Bangunan Keairan (bendungan dan irigasi), Bangunan
Transportasi (jalan, jembatan dan pelabuhan), Manajemen Proyek dan
Transportasi. Fasilitas laboratorium antara lain, Fisika, Gambar dan CAD,
Komputer Aplikasi Rekayasa Sipil, Mekanika Tanah, Bahan dan Konstruksi, Jalan
Raya, Geodesi, serta Hidrolika. Dukungan ekstra kurikuler terdiri atas kelompok
studi jembatan, gedung, dan bangunan air dan telah beberapa kali meraih juara
regional maupun nasional.
Keunggulan Teknik Sipil
Keunggulan Teknik Sipil
Teknik sipil adalah salah satu cabang ilmu teknik yang mempelajari tentang bagaimana merancang, membangun, merenovasi tidak hanya gedung dan infrastruktur, tetapi juga mencakup lingkungan untuk kemaslahatan hidup manusia.
Teknik sipil mempunyai ruang lingkup yang luas, di dalamnya pengetahuan matematika, fisika, kimia, biologi, geologi, lingkungan hingga komputer mempunyai peranannya masing-masing. Teknik sipil dikembangkan sejalan dengan tingkat kebutuhan manusia dan pergerakannya, hingga bisa dikatakan ilmu ini bisa mengubah sebuah hutan menjadi kota besar.
Cabang-cabang ilmu teknik sipil
·
Struktural: Cabang
yang mempelajari masalah struktural dari materi yang digunakan untuk pembangunan.
Sebuah bentuk bangunan mungkin dibuat dari beberapa pilihan jenis material
seperti baja, beton, kayu, kaca atau bahan lainnya. Setiap bahan tersebut
mempunyai karakteristik masing-masing. Ilmu bidang struktural mempelajari
sifat-sifat material itu sehingga pada akhirnya dapat dipilih material mana
yang cocok untuk jenis bangunan tersebut. Dalam bidang ini dipelajari lebih
mendalam hal yang berkaitan dengan perencanaan struktur bangunan, jalan,
jembatan, terowongan dari pembangunan pondasi hingga bangunan siap digunakan.
·
Geoteknik: Cabang yang
mempelajari struktur dan sifat berbagai macam tanah dan batuan dalam menopang
suatu bangunan yang akan berdiri di atasnya. Cakupannya dapat berupa
investigasi lapangan yang merupakan penyelidikan keadaan-keadaan tanah suatu
daerah, penyelidikan laboratorium serta perencanaan konstruksi tanah dan
batuan, seperti: timbunan (embankment), galian (excavation), terowongan tanah
lunak (soft soil tunnel), terowongan batuan (rock/mountain tunnel), bendungan
tanah/batuan (earth dam, rock fill dam), dan lain-lain.
·
Manajemen Konstruksi:
Cabang yang mempelajari masalah dalam proyek konstruksi yang berkaitan dengan
ekonomi, penjadwalan pekerjaan, pengembalian modal, biaya proyek, semua hal
yang berkaitan dengan hukum dan perizinan bangunan hingga pengorganisasian
pekerjaan di lapangan sehingga diharapkan bangunan tersebut selesai tepat
waktu.
·
Hidrologi: Cabang yang
mempelajari air, distribusi, pengendalian dan permasalahannya. Mencakup bidang
ini antara lain cabang ilmu hidrologi air (berkenaan dengan cuaca, curah hujan,
debit air sebuah sungai dsb), hidrolika (sifat material air, tekanan air, gaya
dorong air dsb) dan bangunan air seperti pelabuhan, irigasi,
waduk/bendungan(dam), kanal.
·
Teknik Lingkungan:
Cabang yang mempelajari permasalahan-permasalahan dan isu lingkungan. Mencakup
bidang ini antara lain penyediaan sarana dan prasarana air besih, pengelolaan
limbah dan air kotor, pencemaran sungai, polusi suara dan udara hingga teknik
penyehatan.
·
Transportasi: Cabang
yang mempelajari mengenai sistem transportasi dalam perencanaan dan
pelaksanaannya. Mencakup bidang ini antara lain konstruksi dan pengaturan jalan raya,
konstruksi bandar udara, terminal, stasiun dan manajemennya.
·
Informatika Teknik Sipil: Cabang baru yang
mempelajari penerapan Komputer untuk perhitungan/pemodelan sebuah sistem dalam
proyek Pembangunan atau Penelitian. Mencakup bidang ini antara lain dicontohkan
berupa pemodelan Struktur Bangunan (Struktural dari Materi atau CAD), pemodelan
pergerakan air tanah atau limbah, pemodelan lingkungan dengan
Teknologi GIS (Geographic information system).
Keluasan
cabang dari teknik sipil ini membuatnya sangat fleksibel di dalam dunia kerja.
Profesi yang didapat dari seorang ahli bidang ini antara lain:
perancangan/pelaksana pembangunan/pemeliharaan prasarana jalan, jembatan,
terowongan, gedung, bandar udara, lalu lintas (darat, laut, udara), sistem
jaringan kanal, drainase, irigasi, perumahan, gedung, minimalisasi kerugian
gempa, perlindungan lingkungan, penyediaan air bersih,survey lahan, konsep finansial dari proyek,
manajemen projek dsb. Semua aspek kehidupan tercangkup dalam muatan ilmu teknik
sipil.
Perbedaan dari arsitek, terletak pada posisi ahli teknik sipil dalam sebuah proyek. Arsitek menyumbangkan rancangan, ide, kemungkinan pelaksanaan pembangunan di atas kertas. Hasil rancangan tersebut diserahkan selanjutnya kepada staf ahli bidang teknik sipil untuk pelaksanaan pembangunan. Tahapan ini, ahli teknik sipil melakukan perbaikan/saran dari pelaksanaan perencanaan, koordinasi dalam proyek, mengamati jalannya proyek agar sesuai dengan perencanaan.
Selain itu, ahli teknik sipil juga membangun konsep finansial dan manajemen proyek atas hal-hal yang memengaruhi jalannya proyek.
Ahli teknik sipil tidak hanya berurusan dengan pembangunan sebuah proyek bangunan, tetapi di bidang lain seperti yang berkaitan dengan informatika, memungkinkan untuk memodelisasi sebuah bentuk dengan bantuan program CAD, pemodelan kerusakan akibat gempa, banjir. Hal ini sangat penting di negara maju sebagai tolak ukur kelayakan pembangunan sebuah bangunan vital yang mempunyai risiko dapat menelan korban banyak manusia seperti reaktor nuklir atau bendungan, jika terjadi kegagalan perencanaan teknis. Rancangan bangunan tersebut biasanya dimodelkan dalam komputer dengan diberikan faktor-faktor ancaman bangunan tersebut seperti gempa dan keruntuhan struktur material. Peran ahli teknik sipil juga masih berlaku walaupun fase pembangunan sebuah gedung telah selesai, seperti terletak pada pemeliharaan fasilitas gedung tersebut.
Perbedaan dari arsitek, terletak pada posisi ahli teknik sipil dalam sebuah proyek. Arsitek menyumbangkan rancangan, ide, kemungkinan pelaksanaan pembangunan di atas kertas. Hasil rancangan tersebut diserahkan selanjutnya kepada staf ahli bidang teknik sipil untuk pelaksanaan pembangunan. Tahapan ini, ahli teknik sipil melakukan perbaikan/saran dari pelaksanaan perencanaan, koordinasi dalam proyek, mengamati jalannya proyek agar sesuai dengan perencanaan.
Selain itu, ahli teknik sipil juga membangun konsep finansial dan manajemen proyek atas hal-hal yang memengaruhi jalannya proyek.
Ahli teknik sipil tidak hanya berurusan dengan pembangunan sebuah proyek bangunan, tetapi di bidang lain seperti yang berkaitan dengan informatika, memungkinkan untuk memodelisasi sebuah bentuk dengan bantuan program CAD, pemodelan kerusakan akibat gempa, banjir. Hal ini sangat penting di negara maju sebagai tolak ukur kelayakan pembangunan sebuah bangunan vital yang mempunyai risiko dapat menelan korban banyak manusia seperti reaktor nuklir atau bendungan, jika terjadi kegagalan perencanaan teknis. Rancangan bangunan tersebut biasanya dimodelkan dalam komputer dengan diberikan faktor-faktor ancaman bangunan tersebut seperti gempa dan keruntuhan struktur material. Peran ahli teknik sipil juga masih berlaku walaupun fase pembangunan sebuah gedung telah selesai, seperti terletak pada pemeliharaan fasilitas gedung tersebut.
Website: sipil.umm.ac.id
dari sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar